kamu terperangkap dalam kotak berlabelkan "aku baik-baik saja"
sementara aku melihatmu jauh dari "baik-baik saja"mu itu
saat aku mengalihkan pandanganku,
baru aku tersadar, aku pun memiliki kotak itu
kotak yang sama, dengan label yang sama
bedanya,di luar kotakmu ada aku yang terus mendoakan agar kamu baik-baik saja
sementara di luar kotakku?
mungkin ada kamu yang mendoakanku dari dalam kotakmu
Minggu, 22 Juni 2014
"aku rasa memang bukan dia orang yang tepat, atau bukan juga sekedar orang yang datang diwaktu yang tepat, dia hanyalah dia yang datang saat aku lengah" katamu lirih
aku hanya terdiam.
kau kan selalu seperti ini, mendadak menjadi sendu karena mengingatnya.
dan aku pun tahu, di saat seperti ini bukan komentarku yang kamu butuhkan, tapi keberadaanku, jadi aku hanya diam, mendengarkan mu sambil memperbaiki posisi duduk ku, memasang bahasa tubuh siap mendengarkan.
tetapi, kamu pun kembali terdiam. lama. hanya diam.
aku kira kamu akan seperti biasanya, bercerita mengulangi kisah yang sama, merujuk pada subjek yang sama, sampai kamu lelah dan kemudian beranjak pergi.
tapi kali ini ternyata tidak.
30 menit berlalu
satu jam berlalu
masih sama
sunyi
kemudian kamu pun beranjak pergi, tanpa melanjutkan ceritamu, bahkan tanpa pamit kepadaku.
kamu berlalu, seolah aku tak ada di sana
dan aku sampai pada kesimpulanku, benarkah kamu sudah lelah?
benarkah kamu sudah menyerah?
bukankah kamu sudah terbiasa menahan lelah, tapi tidak pernah sedikitpun aku mendengar mu ingin menyerah.
bertahanlah? maukah?
aku hanya terdiam.
kau kan selalu seperti ini, mendadak menjadi sendu karena mengingatnya.
dan aku pun tahu, di saat seperti ini bukan komentarku yang kamu butuhkan, tapi keberadaanku, jadi aku hanya diam, mendengarkan mu sambil memperbaiki posisi duduk ku, memasang bahasa tubuh siap mendengarkan.
tetapi, kamu pun kembali terdiam. lama. hanya diam.
aku kira kamu akan seperti biasanya, bercerita mengulangi kisah yang sama, merujuk pada subjek yang sama, sampai kamu lelah dan kemudian beranjak pergi.
tapi kali ini ternyata tidak.
30 menit berlalu
satu jam berlalu
masih sama
sunyi
kemudian kamu pun beranjak pergi, tanpa melanjutkan ceritamu, bahkan tanpa pamit kepadaku.
kamu berlalu, seolah aku tak ada di sana
dan aku sampai pada kesimpulanku, benarkah kamu sudah lelah?
benarkah kamu sudah menyerah?
bukankah kamu sudah terbiasa menahan lelah, tapi tidak pernah sedikitpun aku mendengar mu ingin menyerah.
bertahanlah? maukah?
Sabtu, 21 Juni 2014
Sendiri
mungkin lebih asik hidup sendiri
membangun rumah sendiri
tinggal sendiri
mempunyai ladang sendiri
menanan padi, sayus mayur, dan memelihara ternak sendiri
mungkin akan lebih damai hidup sendiri
membangun sekolah sendiri
belajar sendiri
membuat ijazah sendiri
mungkin akan lebih tenang hidup sendiri
membuat lolucon sendiri
kemudian menertawai sendiri
bisa juga menangis sendiri
mungkin akan menjadi lebih asik, damai dan tenang jika hidup sendiri
tak perlu khawatir menyakiti
kecuali dirimu sendiri
ah bodoh
membangun rumah sendiri
tinggal sendiri
mempunyai ladang sendiri
menanan padi, sayus mayur, dan memelihara ternak sendiri
mungkin akan lebih damai hidup sendiri
membangun sekolah sendiri
belajar sendiri
membuat ijazah sendiri
mungkin akan lebih tenang hidup sendiri
membuat lolucon sendiri
kemudian menertawai sendiri
bisa juga menangis sendiri
mungkin akan menjadi lebih asik, damai dan tenang jika hidup sendiri
tak perlu khawatir menyakiti
kecuali dirimu sendiri
ah bodoh
Kamis, 12 Juni 2014
120614
Hari ini semuanya merengek
dari residen pembimbing yang ngambek karena dihubungi mendadak
dari dokter penguji yang meng"kok baru datang sekarang, kalo sekarang ndak bisa" padahal beliaunya yang memang baru datang dan baru selesai menyelesaikan pasiennya
dari diri sendiri yang mulai gondok di php-in jadwal ujian terus
dari diri sendiri yang bingung semua numpuk jadi satu
dari diri sendiri yang sok sibuk genggam semuanya, sok bisa ngelakuin semuanya, sok serakah ndak mau ngelepas
dari diri sendiri yang baru sadar kenapa ndak belajar dari kemaren, kenapa ndak ngerti apa-apa di stase satu ini
dari diri sendiri juga yang over expextasi
dan arjuna pun ikut merengek
minta diajak jalan, mau lihat ayam katanya
dan ndak mau pulang sebelum ketemu ayam
dan setelah itu, rasanya, yah gini
saya bukan pencerita yang baik
makanya saya ndak pernah sampai pada orang lain dan kemudian bercerita
rasanya pengen ketemu orang yang ndak perlu diceritain, cukup liat ekspresi saya, terus bisa paham apa yang saya pikirkan, apa yang saya rasakan
setelah itu ndak perlu sibuk berbicara menghibur, menasihati ato apa
tetap saja duduk bersama disamping saya, menemani, tidak perlu banyak kata
ya ampun, asri
sudah ah
dari residen pembimbing yang ngambek karena dihubungi mendadak
dari dokter penguji yang meng"kok baru datang sekarang, kalo sekarang ndak bisa" padahal beliaunya yang memang baru datang dan baru selesai menyelesaikan pasiennya
dari diri sendiri yang mulai gondok di php-in jadwal ujian terus
dari diri sendiri yang bingung semua numpuk jadi satu
dari diri sendiri yang sok sibuk genggam semuanya, sok bisa ngelakuin semuanya, sok serakah ndak mau ngelepas
dari diri sendiri yang baru sadar kenapa ndak belajar dari kemaren, kenapa ndak ngerti apa-apa di stase satu ini
dari diri sendiri juga yang over expextasi
dan arjuna pun ikut merengek
minta diajak jalan, mau lihat ayam katanya
dan ndak mau pulang sebelum ketemu ayam
dan setelah itu, rasanya, yah gini
saya bukan pencerita yang baik
makanya saya ndak pernah sampai pada orang lain dan kemudian bercerita
rasanya pengen ketemu orang yang ndak perlu diceritain, cukup liat ekspresi saya, terus bisa paham apa yang saya pikirkan, apa yang saya rasakan
setelah itu ndak perlu sibuk berbicara menghibur, menasihati ato apa
tetap saja duduk bersama disamping saya, menemani, tidak perlu banyak kata
ya ampun, asri
sudah ah
Langganan:
Postingan (Atom)